Hai Sayang #2

Hai sayang.. selamat malam..

kamu mau beranjak tidur? atau menyelesaikan pekerjaan? oh, silahkan saja. Tak ada maksud mengganggu.

Aku hanya membawa sebuah kisah ke hadapanmu. Terimakasih sudah memaklumi. Kamu memang baik.

Begini sayang, hari ini aku kehilangan seorang teman. Dia tidak dekat, tidak pula teman lama. Dia hanya seorang teman satu ruangan.
Bukan teman kerja, melainkan hanya teman satu ruangan bersujud.

Dia belum mati. Dia hanya resign dari pekerjaannya. Padahal belum 5 bulan dia bekerja di seberang kantorku. Dia jenuh, katanya. Dia lebih suka bekerja di luar ruangan, tanpa sekat, tanpa tembok yang menghalanginya menatap dunia luar. Aku paham alasannya, kamupun begitu bukan?

Dia adalah orang yang kerendahan hatinya terpancar dari luar. Padahal? aku belum begitu mengenalnya. Engkau pun akan setuju bahwa dia orang baik, apa adanya, jika suatu saat kamu sempat bertemu dengannya. Mungkin itu yang membuatku merasa kehilangan sosoknya.

Aku paham sekarang, teman baik bisa kita temukan secara instan. Tidak perlu teman satu jurusan perguruan, tidak perlu teman di masa kecil, tapi teman satu ruangan bersujud pun bisa jadi amat berharga bagi kita.

Hai sayang..
itulah kisahku hari ini, jika boleh jujur padamu, kamu sama seperti dia.
Kamu amat berarti, coba tinggal lah di sini.
Ini bukan rumahmu? Hehe. Percayalah, ini akan jadi rumahmu, segera.
Selamat tidur, sayang.. :)

Comments